POSKEDES
Disusun
oleh :
1. Ni
luh ayu sri lestari
2. Nurus
safitri
3. Rosi
Budiawati
4. Winda Absarina
4. Winda Absarina
AKADEMI
KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM SAMARINDA
TAHUN
AKADEMI 2013
Kata pengantar
Assalamualaikum
warahmatullahhi wabarakatuh
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Berkat limpahan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “POSKESDES”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas bidang studi Kesehatan Masyarakat serta dapat
memberikan kita informasi tentang POSKEDES lebih luas lagi dalam kehidupan
sehari-hari ataupun lingkungan sekitar.
Kami
menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak
retak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf atas
segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum
warahmatullahhi wabarakatuh.
Daftar isi
Halaman………………………………………….…………………..……………ii
Kata pengantar……………………………………………………………………iii
Daftar isi………………………………………………………….……………….iv
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang………………………………………………………..……1
B.
Tujuan………………………………………………..……………………2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian……………………………………………...…………………..3
B.
Tujuan poskedes……………………………………………...……………3
C.
Fungsi poskedes……………………………………………...……………4
D.
Manfaat poskedes…………………………………………………..……...5
E.
Organisasi poskedes………………………………………………...……..6
F.
Kegiatan poskedes…………………………………………………..……..6
G.
Sumber daya poskedes……………………………………………..……...8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………10
Daftar
pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama
selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.
Kondisi pembangunan kesehatan secara
umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka
kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka
harapan hidup. Angka kematian bayi menurun dari 46 (1997) menjadi 35 per 1.000
kelahiran hidup (2002–2003) dan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 334
(1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (2002-2003). Umur harapan hidup
meningkat dari 65,8 tahun (1999) menjadi 66,2 tahun (2003). Umur harapan hidup
meningkat dari 65,8 tahun (Susenas 1999) menjadi 66,2 tahun (2003).Prevalensi
gizi kurang (underweight) pada anak balita, telah menurun dari 34,4 persen
(1999) menjadi 27,5 persen (2004).
Bila dilihat permasalahan gizi antar
provinsi terlihat sangat bervariasi yaitu terdapat 10 provinsi dengan
prevalensi gizi kurang diatas 30% dan bahkan ada yang diatas 40% yaitu di
provinsi Gorontalo, NTB, NTT dan Papua. Kasus gizi buruk umumnya menimpa penduduk
miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi seperti kegemukan, terutama
di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena perubahan gaya hidup
masyarakat. Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada anak-anak dan usia di atas
55 tahun, dengan tingkat morbiditas lebih tinggi pada wanita dibanding pria.
Kondisi umum kesehatan seperti
dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku,
dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan
manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang
diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan di
hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh
Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas
keliling 6.132 unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat
di semua kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
masih menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh
masyarakat, terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua
kabupaten/kota, namun sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat
berjalan dengan optimal.
B. Tujuan
Untuk mengetahui tentang
Rendahnya Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya
meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
Iainnya. Pembentukan POSKESDES didahulukan pada Desa yang tidak memiliki Rumah
Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan bukan ibu Kota Kecamatan atau
Ibu Kota Kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai pusat pengembangan dan
kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat Desa, misalnya POS
Pelayanan Terpadu atau POSYANDU dan warung obat desa (WOD).
B.
Tujuan
POSKESDES
Banyak yang menjadi tujuan dalam
pembentukan pembinaan poskesdes di desa – desa, antara lain :
1. Meningkatkan sistem surveilans,
monitoring & informasi kesehatan
2. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
3. Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
4. Terwujudnya masyarakat sehat yang
siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya
5. Terselenggaranya promosi kesehatan
dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
6. Terselenggaranya pengamatan,
pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa atau KLB serta factor- factor resikonya
7. Tersedianya upaya pemerdayaan
masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirinya di bidang kesehatan
8. Terselenggaranya pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga professional kesehatan
9. Terkoordinasinya penyelenggaraan
UKBM lainnya yang ada di desa Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk lebih
mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari
jangkauan pelayanan kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan .
Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes
merupakan program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya membangun
masyarakat mandiri.
C.
Fungsi
Poskesdes
Begitu banyak fungsi poskesdes yang
sebenarnya dapat kita manfaatkan antara lain adalah :
1. Sebagai wahana peran aktif
masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini
terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar,
guna lebih mendekatkan kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan
cakupan pelayanan kesehatan
4. Sebagai wahana pembentukan jaringan
berbagai UKBM yang ada di desa
D.
Manfaat
POSKESDES
Begitu banyak manfaat dari adanya
poskesdes, bukan hanya untuk perorangan tapi juga untuk masyarakat luas antara
lain adalah :
1. Bagi masyarakat
a. Permasalahan di desa dapat
terdeteksi dini, sehingga bisa ditangani cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi
potensi dan kemampuan yang ada
b. Memperoleh pelayanan kesehatan dasar
yang dekat
2. Bagi kader
a. Mendapat informasi awal di bidang
kesehatan
b. Mendapat kebanggaan, dirinya lebih
berkarya bagi masyarakat
3. Bagi puskesmas
a. Memperluan jangkauan pelayanan
puskesmas dengan mengoptimalkan sumber data secara efektif dan efisien
b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas
sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama
4. Bagi sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan sektornya
di bidang kesehatan
b. Kegiatan pemberdayaan masyarakat
dapat dilakukan lebih afektif dan efisien
E.
Organisasi
POSKESDES
1. Tenaga poskesdes
a. Tenaga masyarakat :
·
Kader
·
Tenaga
sukarela lainnya Tenaga masyarakat minimal 2 orang yang telas mendapat
pelatihan khusus
b. Tenaga kesehatan Minimal terdapat
seorang bidan yang menyelenggarakan pelayanan
2. Kepengurusan Kepengurusan dipilih
melalui musyawarah mufakat masyarakat desa, serta ditetapkan oleh kepala desa.
Struktur minilmal terdiri dari Pembina ketua, sekretaris, bendahara dan anggota
3. Kedudukan dan hubungan kerja
a. Poskesdes merupakan kooedinator dari
UKBM yang ada (misalnya: posyandu, poskestren, ambulan desa).
b. Pokesdes dibawah pengawasan dan
bimbingan puskesmas setempat. Pelaksanan poskesdes waib melaporkan kegiatannya
kepada puskesmas, adapun pelaporan yang menyangkut pertanggungjawaban keuangan
disampaikan kepada kepala desa
c. Jika wilayah tersebut terdapat
puskesmas pembantu maka poskesdes berkoordinasi dengan puskesmas pembantu yang
ada tersebut
d. Poskesdes di bawah pimpinan
kabupaten/ kota melalui puskesmas. Pembinaan dalam aspek upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan
F.
Kegiatan
Poskesdes
POSKESDES adalah suatu upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular & yg berpotensi menjadi
KLB serta factor-faktor risikonya penanggulangan penyakit menular & yg
berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi kesiapsiagaan & penanggulangan
bencana & kegawatdaruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar, sesuai
dengan kompetensinya Kegiatan Rutin Poskesdes Kegiatan rutin Poskesdes di
selenggarkan dan dimotori oleh tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut dan
Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait.
Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh poskesdes meliputi promotif,
preventif dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan kompetensi. Kegiatan pelayanan
kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan. Kegiatan utama pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa, adalah :
1. Pengamatan epidemiologis sederhana
terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan faktor resikonya (termasuk status
gizi) serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.
2. Penanggulangan penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta
faktor-faktor resikonya (termasuk kurang gizi).
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan
kompetensi. Pelayanan tersebut di laksananakan baik di dalam poskesdes maupun
di luar poskesdes (dalam gedung maupun luar gedung).
Adapun kegiatan pengembangan meliputi promosi kesehatan
untuk :
1. Peningkatan keluarga sadargizi,
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat(PHBS),
3. Penyehatan Lingkungan. Poskesdes
juga merupakan pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM lain yang di
butuhkan oleh masyarakat desa, antara lain Warung Obat Desa, Kelompok Pemakai
Air, Arisan Jamban Keluarga. Dengan demikian Poskesdes juga berperan sebagai
koordinator dari berbagai UKBM yang ada di wilayah desa.
·
Waktu
Penyelenggaraan Peyananan Poskesdes di laksanakan secara rutin setiap hari.
·
Tempat
Penyelenggaraan Poskesdes perlu memiliki tempat pelayanan. dalam pelaksanaan
kesehatan di dalam Poskesdes, diperlukan ruangan yang dapat berfungsi sebagai :
1. Ruang pendaftaran.
2. Ruang tunggu.
3. Ruang pemeriksaan.
4. Ruang tindakan (Persalinan).
5. Ruang rawat inap persalinan.
6. Ruang petugas.
7. Ruang konsultasi (gizi, sanitasi,
dll).
8. Ruang obat.
9. Kamar mandi dan toilet
G.
Sumberdaya
Poskesdes
·
Poskesdes
diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan), dengan dibantu
oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader.
·
Untuk
penyelenggaraan pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik bangunan, perlengkapan,
dan peralatan kesehatan. Guna kelancaran kornunikasi dengan masyarakat dan
dengan sarana kesehatan (khususnya, Puskesmas), Poskesdes seyogianya memiliki
juga sarana komunikasi (telepon, ponsel, atau kurir).
·
Pembangunan
sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu dengan
urutan alternatif sebagai berikut:
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa
(Polindes) yang telah ada menjadi Poskesdes,
2. Memanfaatkan bangunan yang sudah
ada, yaitu misalnya Balai RW, Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dan lain-lain.
3. Membangun baru, yaitu dengan
pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha, atau
swadaya masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
POSKESDES adalah suatu upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular & yang berpotensi menjadi
KLB serta factor-faktor risikonya penanggulangan penyakit menular & yang
berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi kesiapsiagaan & penanggulangan
bencana & kegawatdaruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar, sesuai
dengan kompetensinya. Kegiatan Rutin Poskesdes Kegiatan rutin Poskesdes di
selenggarkan dan dimotori oleh tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut dan
Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait.
Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh poskesdes meliputi promotif,
preventif dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan kompetensi. Kegiatan pelayanan
kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan.
(Srimuliani Handoyokusumo; Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag Berau)
BalasHapusBerawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA Berau dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Waktu pun terus berjalan, karena tertanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA Berau dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa was-was dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimisku memang timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 11 Desember 2013 namun di undur tanggal 18 Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 3 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku.
Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku. Semua hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada :
1. ALLAH SWT; karena KepadaNya kita mengemis dan memohon.
2. Suami dan Anak [DikMa]; Dukungan Do’anya sangat berharga dalam pencapaian saat ini.
3. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama, terima kasih Kakak Perempuan ku, terima kasih Kakak Laki-laki ku tak terlepas juga buat teman-temanku terimakasih semuanya.
4. Terimakasih untuk khususnya Bpk.IR.AGUS SUTIADI M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor bpk IR.AGUS SUTIADI M.SI,0852-3687-2555.